News

Latest Post
Loading...
“Tiga syarat menghadapi tantangan global; perkuat kemandirian bangsa, tingkatkan daya saing, dan miliki peradaban bangsa yang mulia”. (Susilo Bambang Yudhoyono)

Sabtu, 25 April 2020

Ketika Pembatasan-Pembatasan Terhadap Perempuan Dihapus, Mereka Mampu Melejit

Rochimudin | Sabtu, 25 April 2020 | 23.33 |
Berdiskusi perihal perempuan adalah berkenaan dengan perjuangan, kesempatan dan penghargaan. Mengapa begitu, karena Tuhan telah menggariskan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Perjuangan perempuan dan keberhasilannya adalah di tangan para perempuan sendiri, bukan kaum laki-laki. Perjuangan kesetaraan gender bagi perempuan adalah upayanya yang diperlukan kekuatan, konsistensi dan relasi. Perempuan adalah tiang peradaban suatu negeri atau bangsa. Apabila para perempuan berakhlak dan berpendidikan baik maka akan baik dan maju suatu bangsa atau negara tersebut. Untuk mewujudkan hal itu, kata kuncinya adalah pendidikan.
RA Kartini
(Sumber: id.wikipedia.org)

RA Kartini merupakan contoh atau teladan perjuangan perempuan dalam mewujudkan emansipasi wanita pada masa lalu. Dengan kekuatan kata-kata dan tulisannya telah mampu mengubah paradigma perempuan sejak masa itu. Tapi perjuangan tidak boleh berhenti sebab perubahan dan tantangan jaman akan berbeda. Meskipun tanggal 21 April telah ditetapkan sebagai hari Kartini sebagai pengingat dan motivasi perjuangan emansipasi wanita, namun semangat Kartini harus diteruskan dan ditegakkan.

Dalam Megatrends Asia, John Naisbitt menyatakan, "Kemandirian pendidikan dan keuangan akan melahirkan sesuatu yang paling berharga bagi perempuan Asia". Komposisi jumlah perempuan dan laki-laki secara global adalah lebih banyak perempuan. Pada lembaga seperti sekolah, kampus, kantor pemerintah, perbankan, dan sebagainya jumlah perempuan terlihat lebih banyak. Di lingkungan kerja dan pendidikan, penguasaan ilmu dan teknologi baru tidak memandang jenis kelamin. Hal ini merupakan spirit kesetaraan yang perlu diimplementasikan dengan daya juang dan etos belajar atau kerja.

Anggapan bahwa apabila kita ingin pintar maka kita harus sekolah, apabila ingin sehat maka datanglah ke dokter atau rumah sakit. Bila ingin makanan bergizi, datanglah ke restoran. Ungkapan tersebut sudah usang. Namun kita dapat belajar dari pengalaman tersebut bahwa kemandirian individu (perempuan) dalam pendidikan yang lebih menentukan. Kekuatan yang paling revolusioner untuk mengubah paradigma agar terwujud kesetaraan gender dan kualitas perempuan hanyalah para perempuan itu sendiri. Kekuatan kemandirian untuk belajar dan jadi diri sendiri dapat dilakukan meskipun demikian sekolah dan lembaga kesehatan masih diperlukan namun bukanlah yang satu- satunya.

Perempuan dalam kesetaraan gender dan tidak kalah dengan perempuan dari luar negeri.
(Dokumentasi Penulis)
Don Tapscott dalam bukunya Growing Up Digital sudah memprediksi bahwa kini sedang tumbuh sebuah generasi baru yang akan mengubah dunia menjadi berbeda sama sekali dengan sebelumnya. Menurut hemat penulis, generasi baru tersebut akan banyak diisi oleh perempuan yang mampu menguasai satu atau beberapa bidang dalam profesinya masing-masing. Generasi baru yang mampu mengubah atau memberi warna bangsa kita adalah pilihan. Dimanapun pemimpin itu jumlahnya sedikit daripada yang dipimpin. Oleh karena itu ambilah pilihan untuk menjadi generasi perempuan terbaik.

Pendidikan merupakan kunci untuk mewujudkan hal tersebut, namun tidak sekedar pendidikan. Pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan mampu mengantarkan peserta didik terutama siswa perempuan untuk menghadapi dunia nyata. Dunia nyata bahwa ada laki-laki dan perempuan yang saling membutuhkan dan diperlukan kompetisi agar lebih maju. Pada dasarnya, ketika pembatasan-pembatasan terhadap perempuan dihapuskan maka mereka (perempuan) mampu melejitkan kemampuannya. Diskriminasi sudah usai, sekarang sudah saatnya kemandirian usaha dan belajar untuk mewujudkan cita-cita dan harapan.

Pentingnya pendidikan untuk kesetaraan gender dan penguatan peran perempuan pada masyarakat luas membuat berbagai lembaga atau komunitas mengulurkan tangan. Misalnya EduCenter sebagai mall edukasi pertama di Indonesia ikut mendukung upaya kesetaraan gender. Kemajuan peradaban bangsa ini berada pada diri perempuan Indonesia. Perempuan Indonesia maju adalah perempuan yang berakhlak dan memiliki kemandirian.

#educenterid

Get free daily email updates!

Follow us!


Ditulis Oleh: Rochimudin ~ Untuk Pendidikan Indonesia

Artikel Ketika Pembatasan-Pembatasan Terhadap Perempuan Dihapus, Mereka Mampu Melejit Semoga bermanfaat. Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar baik FB comment maupun comment di blog. Sebaiknya berikan comment selain di FB comment agar cepat teridentifikasi.

Artikel Berkaitan:

5 komentar:

  1. Membahas perempuan memang menjadi menarik, saya beberapa kali mendengar dan mengikuti Catatan Najwa mulai dari kenapa perempuan harus memilih, dari perempuan untuk perempuan, atau mengenai tentukan definisi cantikmu. Ini menjadi inspirasi bahwa sudah saatnya perempuan bergerak bersama begandeng tangan untuk berkontribusi sesuai peran dan pilihannya. Dan pembatasan ruang gerak perempuan seharusnya diera saat ini tidak ada lagi. Walaupun mungkin dapat melejitkan kemampuan perempuan, tapi itu serasa menjadi kebimbangan bagi perempuan-perempuan untuk menentukan pilihan. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, pembatasan perlu diakhiri namun kodrat perempuan harus tetap diperhatikan sebagai kekuatan pembentuk generasi yang lebih baik.

      Hapus
  2. Semoga artikel tersebut menambahkan semangat para perempuan untuk mencapai pendidikan yang sesuai dan tidak melupakan kodratnya.

    BalasHapus
  3. Pembicaraan tentang perempuan selalu menjadi hal yang tidak pernah membosankan, saat ini banyak perempuan yang sukses dalam segala bidang. Perempuan mampu melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan (multi tasking), dengan kemampuan tersebut perempuan juga dapat berhasil dan melejitkan potensinya seperti halnya laki-laki. Perempuan adalah patner bagi laki-laki, bekerja bersama. Seperti yang sudah kita lihat di Negara kita, Beberapa perempuan-perempuan hebat seperti Ibu Sri Mulyani, Ibu Retno, Ibu Susi. Beliau-beliau inilah contoh yang dapat ditiru untuk menjadi teladan perempuan Indonesia.

    BalasHapus

Berlangganan

//