News

Latest Post
Loading...
“Tiga syarat menghadapi tantangan global; perkuat kemandirian bangsa, tingkatkan daya saing, dan miliki peradaban bangsa yang mulia”. (Susilo Bambang Yudhoyono)

Jumat, 22 September 2023

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-Nilai Kebajikan

Rochimudin | Jumat, 22 September 2023 | 22.11 |

Sebuah demonstrasi kontekstual Modul 3.1

Penulis melakukan analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah lain.

Saat ini, penulis sedang mempelajari Modul 3.1 tentang pengambilan keputusan. Penulis diharapkan menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengambil keputusan dalam situasi dan kasus apapun meskipun ada dilema bahkan trilema. Oleh karena itu, modul 3.1 sangat bermanfaat.

Penulis melakukan wawancara dengan dua pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan SMA (salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal penulis). Kemudian analisis dan lakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut dan kaitkan dengan pengetahuan tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri 5 Semarang, Dra. Siti Asiyah, MM, M.Pd, pada hari Kamis siang, 21 April 2023.


Ibu Asiyah, KS SMAN 5 Semarang

Sedangkan berikut ini adalah hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri 9 Semarang, Noor Taufik Saleh, S.Pd, M.Pd, pada hari Kamis pagi, 21 April 2023.

Pak Taufik

Pak Taufik, KS SMAN 9 Semarang

Pada hasil wawancara dengan kedua kepala sekolah telah menjawab untuk pertanyaan bagaimana mengidentifikasi terhadap kasus-kasus dilemma etika dan bujukan moral. Kedua kepala sekolah melakukan analisis kasus dengan lebih dulu identifikasi terhadap masalah, penelaahan, meminta pertimbangan dari pihak yang terkait, menentukan alternatif pilihan, dan eksekusi pilihan putusan secara berhati-hati.

Menurut beliau berdua bahwa dilema etika merupakan tantangan yang tentu akan dijumpai dan harus dihadapi. Penulis selama menimba pengalaman di institusi pendidikan tentu juga menghadapi hal tersebut. Selain itu, mungkin saja juga ditemukan dilema yang berkaitan dengan nilai-nilai kebaikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab, dan penghargaan akan hidup.

Kedepannya dalam pengambil keputusan harus mampu menyelaraskan dengan visi dan misi yang sudah disepakati sehingga segala keputusan yang diambil jelas dan sesuai dengan harapan semua pihak. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah seberapa bermanfaat keputusan sehingga mampu memberikan solusi atas segala permasalahan ataupun dilema yang dihadapi.

Bujukan Moral dan Dilema etika

Penulis mencatat terdapat dua situasi dan kondisi saat kepala sekolah yang diinterview dituntut menjadi pengambil keputusan, yakni Bujukan Moral dan Dilema etika. Bujukan Moral merupakan situasi pengambilan keputusan saat seseorang dihadapkan pada kasus benar melawan salah. Sedangkan Dilema Etika adalah sebuah situasi saat seseorang dihadapkan pada keadaan yang keduanya benar namun bertentangan dalam pengambilan keputusan.

Dari kondisi di atas, kita sering dihadapkan dengan dilema etika yang menuntut sikap bijak dalam mengatasinya. Hal dikarenakan dilema etika merupakan situasi yang sering dihadapi, dan tidak sedikit dihadapkan dengan pertentangan antara cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, toleransi, kesetiakawanan, tanggung jawab, dan aktualisasi hidup.

Meskipun demikian, beliau berdua memiliki persamaan dalam menganalisis kasus yaitu setiap kasus harus dilihat konteks dan sikon (situasi dan kondisi) yang dihadapi sehingga solusi bisa berbeda-beda namun dengan memperhatikan apakah perlu diberikan solusi sekarang (mendesak) atau dibutuhkan waktu, urgen atau tidak urgen, seberapa dampak kasus, dll. Bapak Taufik menambahkan juga nilai edukasi bagi guru atau murid dari solusi yang dipilih agar menjadi pembelajaran semua.

Paradigma, Prinsip, dan Langkah Pengambilan Keputusan

Dalam menghadapi pengambilan keputusan seringkali bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika, yang walaupun sebenarnya prinsipnya tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal. Agar memiliki pemahaman yang baik tentang pengambilan keputusan, sudah seharusnya kita menghargai konsep dan prinsip etika yang universal dan disepakati bersama, seperti keadilan, tanggung jawab, kejujuran, bersyukur, lurus hati, berprinsip, integritas, kasih sayang, rajin, komitmen, percaya diri, kesabaran, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, di dalam situasi dilema etika menyajikan paradigma, yaitu:

1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Hal di atas disadari oleh kepala sekolah yang penulis wawancarai. Keduanya sepakat harus bijaksana dalam pengambilan dan pemilahan keputusan yang tepat. Keputusan dipandang tepat apabila menjadi dapat solusi dan memberikan efek seperti penyadaran bagi pelaku dan pembelajaran bagi yang bukan pelaku. Karena pada dasarnya kita semua adalah pembelajar.

Sementara itu, para kepala sekolah sepakat untuk pengambilan keputusan diperlukan prinsip-prinsip yang melandasinya. Terdapat tiga prinsip yang membantu dalam menghadapi sejumlah pilihan yang penuh dengan tantangan dalam pengambilan keputusan, yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Menurut Pak Taufik dan Ibu Asiyah bahwa segala keputusan yang diambil haruslah tepat, arif, dan bijaksana. Maka sebagai seorang pemimpin pembelajaran membutuhkan pengujian yang selaras dengan prinsip dasar pengambilan keputusan yang etis.

Sembilan Langkah Untuk Menguji Keputusan

Ada sembilan langkah untuk menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang terkadang menggiring kita ke dalam situasi dan nilai yang bertentangan. Kesembilan langkah tersebut antara lain:

  1. 1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
  2. 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
  3. 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
  4. 4. Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
  5. 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
  6. 6. Melakukan Prinsip Resolusi.
  7. 7. Investigasi Opsi Trilema.
  8. 8. Buat Keputusan.
  9. 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.
Pak Taufik dan Ibu Asiyah setuju bahwa diperlukan analisis dalam menghadapi keputusan yang berdilema. Sembilan langkah tersebut menjadi pedoman langkan pengambilan keputusan. Meskipun demikian pengambilan putusan perlu komunikasi dengan pihak yang terkait baik secara horizontal (para wakil kepala sekolah, guru, bahkan bisa juga siswa) dan vertikal (Komite Sekolah, MKKS, Pejabat di atasnya). Keduanya mengamini bahwa komunikasi sangat penting. Namun ketegasan dalam pemberian putusan juga penting agar memiliki kejelasan putusan, konsekuensi, dan risiko. Risiko tentunya telah ditimbang dan diprediksi akibatnya.

Pemimpin pembelajaran dalam menentukan pengambilan keputusan dapat juga mengimplementasikan teknik coaching misalnya dalam supervise ataupun imbas dari pemberian putusan. Pendampingan dengan teknik coaching bisa membantu agar pelaku lebih sadar, mampu menghadapi risiko, dan tentunya tidak akan mengulanginya lagi. Penerapan pengambilan keputusan karena teknik coaching pun memiliki tujuan utama dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dengan efektif, efisien dan bersinggungan dengan dilema etika dalam sejumlah kasus.

Demikian isi wawancara penulis dengan kepala sekolah, tentu akan lebih lengkap apabila dilihat melalui video tersebut. Semoga tulisan dan wawancara ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan pemirsa sekalian. Terima kasih.




Get free daily email updates!

Follow us!


Ditulis Oleh: Rochimudin ~ Untuk Pendidikan Indonesia

Artikel Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-Nilai Kebajikan Semoga bermanfaat. Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar baik FB comment maupun comment di blog. Sebaiknya berikan comment selain di FB comment agar cepat teridentifikasi.

Artikel Berkaitan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlangganan

//