News

Latest Post
Loading...
“Tiga syarat menghadapi tantangan global; perkuat kemandirian bangsa, tingkatkan daya saing, dan miliki peradaban bangsa yang mulia”. (Susilo Bambang Yudhoyono)

Selasa, 31 Oktober 2017

Memandang Eksotisme Candi Ngempon Ditemani Tahu Bakso

Rochimudin | Selasa, 31 Oktober 2017 | 23.15 |
Belajar sejarah yang paling enak itu sambil wisata. Menyenangkan, menghibur dan well educated (edukasi dengan baik dan tepat). Terlebih lagi ditambah pemandangan alam yang masih asri dan alami. Wow ....


Kawasan Candi Ngempon nan Asri dan Eksotis (dok pribadi)

Kabupaten Semarang merupakan hadiah dari Gunung Ungaran. Percaya atau tidak, tanpa Gunung Ungaran tiada eksotisme dan kesuburan di bumi serasi. Selain Candi Gedongsongo di kaki bukit, ditemukan juga Candi Ngempon. Candi yang masih menyimpan misteri sejarah dan peradaban yang belum sepenuhnya tergali dan mendapat perawatan wajah dan tubuh yang maksimal. Namun aura kejayaan dan heritagenya pada masa lampau tidak pudar oleh zaman.

Itulah yang membuat Candi Ngempon tetap hidup dan menanti kunjungan Anda para penikmat wisata sejarah (heritage) dan pemerhati cagar budaya. Nama lainnya adalah Candi Muncul karena berdekatan dengan pemandian air panas belerang di tepi kali Kedung Dowo. Pemandian air panas ini terkenal sebagai petirtaan. Sekarang ini banyak tempat pemandian air panas yang berada di pinggir sungai yang menurut masyarakat berkhasiat bagi kesehatan kulit.

Bagian candi Ngempon yang telah
dipugar (dok pribadi)
Candi Ngempon terletak di Kelurahan Ngempon yang dapat dijangkau dari Pasar Karangjati Kecamatan Bergas ke arah Pringapus sekira 2 km. Candi Ngempon sendiri terletak di tengah persawahan yang di beri pagar keliling untuk memberi tanda batas area di kelilingi oleh hutan, sehingga pemandangannya masih alami dengan udara yang masih segar. Candi Hindu yang dibangun oleh Wangsa Sanjaya pada abad ke VIII M terdiri dari 9 candi. Namun hanya empat yang telah direkonstruksi dan dapat disaksikan oleh pangunjung. Sedangkan lima yang lainnya masih berupa batu bersejarah yang telah dikumpulkan. Lima candi inilah yang menjadi tantangan para arkeolog dan sejarawan untuk merekonstruksi.

Menurut penduduk sekitar, di area percandian dulunya merupakan tempat pendidikan bagi orang dari kasta Brahmana untuk menjadi mpu dibidang sastra, kanuragan maupun keagamaan. Oleh karenanya, tempat di sekitar candi diberi nama Ngempon.

Pengunjung dapat menyaksikan eksotisme sejak dari arah kali Kedung Dowo maupun pintu masuk dari Kelurahan Ngempon. Bentang alam dengan daerah pinggiran berupa hutan yang mengitari kompleks percandian. Di samping kompleks percandian terhampar persawahan luas dengan tanaman padi. Pengunjung dapat berinteraksi dengan petani dan duduk di gubug persawahan menikmati angin yang sepoi-sepoi membelai wajah. Sambil duduk bersila menikmati tahu bakso yang dibeli di kota Ungaran, terasa benar enaknya menggigit dan menggulung tahu khas Ungaran ini.

Bagian lima candi yang
belum direkonstruksi (dok pribadi)
Arca candi yang berdiri di samping
candi (dok pribadi)






Swafoto di pinggir petirtaan
Kali Kedung Dowo (dok pribadi)
Swafoto di depan kompleks candi
(dok pribadi)


Setelah menikmati tahu bakso, kemudian masuk ke kompleks candi dan mengamati sisa-sisa kejayaan Wangsa Sanjaya. Candi berbahan batu andesit begitu kokoh dengan arca, ornamen, dan pernik ukiran batu yang berbeda dengan Candi Gedongsongo di Bandungan. Pengunjung dapat masuk ke dalam candi namun alas kaki harus dilepas. Untuk swafoto, itu yang paling asyik dan eksotis. Keindahan candi dan balutan pemandangan alam menjadi objek yang sempurna. Selamat menikmati eksotisme dan jangan lupa sambil menikmati tahu bakso khas Ungaran. Dijamin jooossss ....... puas.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Kabupaten Semarang.

4 komentar:

  1. Candinya lumayan terawat ya, asyik untuk mengajak anak piknik sekaligus belajar tentang sejarah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat terawat, akan lebih indah apabila pemda mau membangun kawasannya menjadi sabuk hijau dan jalur olahraga lari atau jalan sehat.

      Hapus
  2. Waah belom pernah ke Candi Ngempon nih, harus diagendakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu kunjungannya, terutama pagi sangat sejuk.

      Hapus

Berlangganan

//