Surat terbuka
Untuk Yang Tersayang
Istriku Tercinta
Sayangku ......
Kalau Lady Diana dan Pangeran William, Mick
Jagger, Maria Sharapova, Van Der Sar, dan teman-teman ayah sudah pernah berkunjung,
apakah sayangku tidak ingin kesana? Sebuah tempat yang bisa disebut miniatur
surga atau Maladewanya Indonesia yang penuh dengan ketenangan, kenyamanan dan
keindahan. Kita bisa bermalam, berenang, diving, hiking, dll seperti di tempat
kita sendiri. Kita tidak akan dikejar paparazi sehingga selfi dan groufi begitu
personality.
Pemandangan pantainya begitu indah dengan bibir
pantai yang berhiaskan pasir putih dan berlatar birunya langit dan kepakan
sayap-sayap burung yang berputar di angkasa. Semakin kaki ini diayunkan ke
bibir pantai dan terus ke tengah menuju dan .... kita akan melihat pemandangan
bawah laut. Terumbu karang berhias dan berjejer menyambut datangnya ikan-ikan
tropis yang beraneka bentuk dan warna serta beberapa hewan laut jinak dan
cantik. Kita akan menemukan spon, anemon, belut,
pelagik, manta, sekelompok ikan terbang juga hiu kecil yang sedang berenang. Semakin lama menyelam. Ikan
nan cantik itu menjadi teman dalam menyusuri garis bawah laut lainnya.
Kehidupan bawah air yang indah mengagumkan dan terjaga dari tangan-tangan nakal.
Rasanya snorkling tidak ada habisnya untuk terus kita menjelajah bawah laut.
Istriku, sesuatu yang indah dan berharga akan
menorehkan kenangan yang abadi apabila diraih dengan perjuangan menghadapi
tantangan. Menuju ke tampat itu butuh tantangan, yaa .... kita dari Semarang
akan terbang ke timur. Tepatnya ke Mataram selanjutnya dengan pesawat kecil
menuju Bandara Sulltan Kaharudin lebih kurang setengah jam terutama pada hari
Jum’at atau Selasa.
Sampai disini apakah sayangku sudah tahu
destinasinya?
Istriku, sesuatu itu adalah pulau Moyo. Pulau
yang menyimpan banyak keindahan eksotis dan keramahan khas Sumbawa. Disini kita
bisa berwisata tiga sekaligus yaitu laut, hutan dan sejarah. Sayangku dapat
memilih, mau menginap di hotel (Amanwana Resort) ataukah di rumah penduduk agar
sekalian mengenal kondisi sosiologis warga pulau Moyo. Warga dan pemilik
penginapan atau homestay sangat ramah dan menghormati wisatawan. Menurut salah
satu cerita penduduk setempat, warga pulau Moyo seringnya pergi ke pulau
Sumbawa pada hari Kamis karena ada kapal penyeberangan gratis bagi penduduk
lokal dari Amanwana Resort. Sedangkan bagi pendatang akan
dikenakan beaya.
Selain laut dan pantai berpasir putih, terdapat
bejenis-jenis flora dan fauna seperti kupu-kupu,
dua puluh satu jenis kelelawar, sapi liar, babi liar, rusa, ular, berbagai
macam jenis burung seperti
bangau dan elang. Ini nanti mudah kita temui karena pantainya berdekatan dengan
hutan yang masih terjaga kelestariannya dan padang rumput. Tidak usah cemas
sayangku karena aku pasti mendampingi dan menjagamu.
Kelestarian
dan keindahan hutan di pulau Moyo jangan kita lewatkan. Selain berjumpa dengan
hewan-hewan tadi, semakin masuk ke hutan maka kita akan menjumpai air terjun Diwu Mbai dan Mata Jitu. Diwu Mbai berasal dari kata Diwu (bahasa Sumbawa)
yang berarti kolam dan Mbai yaitu Buaya. Di kolam air terjun ini menurut cerita
dulu terdapat buaya besar. Namun kini sudah tidak ada lagi.
Untuk menuju
Diwu Mbai di Brang Rea, transportasi menggunakan sepeda motor agar lebih cepat. Perjalanan dari Labuhan Aji menuju air terjun Diwu Mbai ditempuh selama 10 menit. Tiba di Diwu Mbai, nampak air terjun yang jernih nan alami
dan pohon-pohon besar yang terdapat akar untuk bergelantungan ala Tarzan
sebelum menceburkan diri ke air. Setelah
puas kita akan makan siang dulu sebelum dilanjutkan ke air terjun Mata Jitu di Dusun Brang Kua.
Perjalanan
dilanjutkan ke Mata Jitu dan disana kita dilarang mandi namun boleh membasuh
tangan dan wajah. Air terasa dingin dan segar karena kealamian hutan dan
terjaganya sumber-sumber air.
Selanjutnya
kembali ke penginapan yang terletak di dekat pantai. Kita bisa istirahat dan
tentunya, snorkling bisa lanjut lagi di jilid kedua ini. Kalau yang ini sambil
menunggu sunset. Alangkah lebih baiknya kita menuju ke Takat Sagele yaitu sebuah pulau kecil berbatu karang yang ditempuh dengan boat atau
perahu tak jauh dari Labuhan Aji. Kita akan di boat sekitar 20 menit. Setelah
sampai snorkling lagi menikmati indahnya bawah air Takat Sagele. Namun setelah
sunset sebaiknya kita kembali ke penginapan agar tidak kemalaman.
Itulah
keindahan pulau Moyo, mahakarya Tuhan di bumi Sumbawa tepatnya Kabupaten
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pulau Moyo sendiri berada di Kecamatan Labuhan Badas dan terdiri dari 6
desa, yaitu Labuhan Aji, Brang Rea, Sibatok, Brang Kua, Sitema, dan
Patedong.
Esok paginya, kita bersiap pulang menuju ke
pulau Sumbawa dengan perjalanan laut. Sesekali akan berjumpa dengan kapal boat
lain atau kapal phinisi yang mengangkut wisatawan menuju atau juga pulang dari pulau
Moyo. Setelah sampai, kita akan menuju Sumbawa besar ke bandara Sultan
Kaharudin. Dan melalui Ibukota Nusa Tenggara Barat kita akan berangkat pulang
ke Semarang.
Demikian, sayangku. Tentunya sudah tidak
sabar untuk melihat mahakarya Tuhan di Sumbawa. Sebagai hadiah ulang tahun
istriku, Agustus ini Insya Alloh kita akan ke Maladewanya Indonesia, pulau
Moyo. Dan membuktikan seperti apa sekarang kondisinya yang tentu masih terjaga
keaslian dan kealamian melalui kearifan sosial dan budaya masyarakatnya. Melalui smartphone ini, sayangku bisa melihat foto-foto pulau moyo:
Terima kasih sudah mau mendengar cerita
pengalaman ayah. Pengalaman kita nanti dapat diceritakan kepada anak-anak kita.
Selamat tidur dan mimpi indah.
Semarang, 13 Agustus 2015
Amat mencintaimu,
Rochimudin
NB: Berikut adalah video pulau Moyo yang aku carikan khusus dari Trans TV. Tayangan video ini menggambarkan keindahan alam nan eksotis disana.
NB: Berikut adalah video pulau Moyo yang aku carikan khusus dari Trans TV. Tayangan video ini menggambarkan keindahan alam nan eksotis disana.
wah indah banget ya.. keren
BalasHapusIya... kapan bisa kesana lagi ya.....
Hapus