News

Latest Post
Loading...
“Tiga syarat menghadapi tantangan global; perkuat kemandirian bangsa, tingkatkan daya saing, dan miliki peradaban bangsa yang mulia”. (Susilo Bambang Yudhoyono)

Kamis, 11 Juni 2015

Memagari Bangsa, Membangun Bangsa dan Mencerdaskan Bangsa

Rochimudin | Kamis, 11 Juni 2015 | 21.41 |
Para futurolog dunia seperti Peter Drucker, John Naisbitt, Kenichi Ohmae, dan Robert Reich dalam Gordon Dryden & Dr. Jeannette Vos, 2003) telah memprediksi adanya kecenderungan baru yaitu pergeseran paradigma dari masyarakat industri ke masyarakat layanan atau service society. Hal ini berarti pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung menjadi faktor penting. Dunia pendidikan harus mampu menjawab dan menyesuaikan dengan perubahan paradigma ini.

Di tengah pergeseran paradigma tersebut, menurut Don Tapscott, kini sedang tumbuh sebuah generasi baru yang akan mengubah dunia menjadi berbeda sama sekali dengan sebelumnya. Analisis yang diungkapkan Don Tapscott dalam Growing Up Digital (Gordon Dryden & Dr. Jeannette Vos: 2003:82) di atas didasari oleh kebangkitan kekuatan dan tanggung jawab individu seiring dengan semakin banyaknya orang yang mampu menciptakan masa depannya sendiri. Masa depan akan ditulis oleh tiap individu dengan usaha yang berisi belajar giat, kerja keras dan cerdas. Orang yang tidak merencanakan masa depan maka akan gagal meraih masa depan.

Sebagai institusi pendidikan, Universitas Terbuka telah berada pada jalur yang benar dengan konsep cara belajar mandiri bagi mahasiswanya. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Kekuatan yang paling mendasar dalam perubahan pendidikan adalah siswa itu sendiri. Oleh karena itu siswa atau mahasiswa perlu mendapat proteksi dan perlindungan dari derasnya arus globalisasi yang kadang berisi muatan negatif. 

Sebagaimana kita ketahui, ancaman kepada generasi muda sekarang adalah budaya asing yang negatif. Banyak muatan gaya hidup, nilai, dan kesenian, yang dapat meracuni bangsa ini. Gaya hidup seperti materialisme, hedonisme, individualisme, dan liberalisme mulai menyasar ke masyarakat. Ini dapat dilihat dari sebagian masyarakat kita yang mulai mengukur kesuksesan dengan materi. Untuk mendapatkan hasil sering dilakukan dengan cara instan seperti kasus ijazah palsu, gratifikasi, menyuap, dan sebagainya.

Nilai-nilai asing yang dibawa gaya hidup akan menggeser nilai jati diri bangsa dan nilai-nilai kearifan lokal karena dianggap kuno, feodal dan tidak mengikuti perkembangan jaman. Meskipun demikian nilai-nilai asing juga ada yang positif seperti menghargai waktu, gemar membaca, cinta lingkungan, dan sebagainya. Intinya bagaimana kita bisa menyaring nilai yang masuk.

Universitas Terbuka untuk Indonesia

Tepat sekali tema HUT UT ke 31, memagari bangsa dari pengaruh negatif budaya asing dengan cara melalui kemudahan akses pendidikan dari berbagai penjuru tanah air, sehingga dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini sejalan dengan amanat pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

Hal itu sangat dirasakan oleh masyarakat yang belum mampu secara ekonomi dan juga mereka yang bertempat tinggal di daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan). Akses pendidikan disini perlu dibangun dengan pendekatan yang sesuai. Ingat paradigma masyarakat telah bergeser menjadi masyarakat layanan sehingga lembaga pendidikan juga harus dapat memberikan layanan yang lebih baik dan meningkat. Pembangunan pendidikan bagi masyarakat adalah tanggung jawab negara melalaui kementerian pendidikan dan tentunya akan diteruskan oleh sekolah dan kampus termasuk UT.

Memagari bangsa dari pengaruh budaya asing adalah penting. Merawat dan menjaga keutuhan bangsa dengan mencerdaskan masyarakat juga penting. Ini yang akan terus disadari UT sebagai perguruan tinggi satu satunya di Indonesia yang diperbolehkan mendirikan pembelajaran jarak jauh. Dharma bakti UT bagi negeri ini harus tetap diteruskan dan jangan berhenti sampai seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat menikmati pendidikan tinggi melalui UT. Tetap jaya UT dalam membangun bangsa, memagari bangsa, dan mencerdaskan bangsa. Selamat HUT ke 31.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-31. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

#Lomba Blog Dies Natalis Universitas Terbuka ke-31

1 komentar:

  1. Bertanyalah apa yang dapat diberikan olehmu pada negeri ini, jangan meminta apa yang negerimu berikan padamu. Maka persatuan dan negara akan sejahtera.

    BalasHapus

Berlangganan

//