News

Latest Post
Loading...
“Tiga syarat menghadapi tantangan global; perkuat kemandirian bangsa, tingkatkan daya saing, dan miliki peradaban bangsa yang mulia”. (Susilo Bambang Yudhoyono)

Minggu, 12 Oktober 2014

Investasi Pendidikan untuk Generasi Emas

Rochimudin | Minggu, 12 Oktober 2014 | 08.37 |
Mendidik Anak (dok pribadi)
Pendidikan bukanlah segala-galanya, namun segalanya dari pendidikan.
Berdasarkan slogan tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa pendidikan berperan sangat penting dalam segenap aspek kehidupan manusia. Pendidikan dapat mengantarkan seseorang sukses meraih cita-cita hidup dan mewujudkan masyarakat yang cerdas.

Tetapi tidak bijaksana apabila menuntut pendidikan dapat memberikan segalanya, karena pendidikan terkait dengan bidang ekonomi, sosial budaya, politik, dan keamanan. Oleh karena itu pendidikan berkualitas yang didukung oleh tanggung jawab bersama antara keluarga atau orang tua, sekolah, masyarakat, dan negara yang akan dapat memberikan hasil terbaik.

Sekali lagi, pendidikan berkualitas yang dapat menyiapkan generasi emas 2014. Membahas pendidikan berkualitas berarti tidak hanya membicarakan pendidikan saja, namun terkait dengan kurikulum, guru atau pendidik, pembelajaran, beaya, sarana dan prasarana, dan dukungan pihak-pihak yang terkait. Pendidikan berkualitas tidak lahir dengan sendirinya namun dipersiapkan dengan baik. 

Generasi Emas 2045

Dalam sambutan Mendikbud, M. Nuh pada peringatan hari Pendidikan Nasional tahun 2014 dinyatakan bahwa "generasi emas 2045 adalah generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Dengan Generasi emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia 2045".

Generasi emas yang di launching oleh Mendiknas pada tanggal 2 Mei 2012 diproyeksikan sebagai hadian 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Masih menurut M. Nuh, dari tahun 2012 sampai 2035, Indonesia memperoleh bonus demografi yaitu jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara usia anak-anak dan orang tua. Dari data yang diperoleh Badan Pusat Statistik 2011 bahwa jumlah anak usia 0-9 tahun mencapai 45,93 juta, sedangkan anak usia 10-19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah anak-anak kader Generasi Emas 2045, karena nantinya pada 2045 mereka yang berusia 0-9 tahun akan berusia 35-45 tahun dan yang berusia 10-19 tahun akan berusia 45-54 tahun. Dan memang orang-orang usia ini lah yang nantinya akan menjadi pemegang pemerintahan dan roda kehidupan di Indonesia. 


Generasi Emas - Kurikulum 2013 oleh Tulus Widodo (dok: www.youtube.com)

Pemerintah menyiapkan Grand Design untuk mewujudkan cita-cita Bangkitnya Generasi Emas 2045. Beberapa program yang diluncurkan antara lain:

1. Pendidikan anak usia dini digencarkan dengan PAUD, peningkatan kualitas PAUD dan pendidikan dasar yang berkualitas dan merata.
2. Rehabilitasi gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai dan pembangunan gedung-gedung sekolah secara besar-besaran.
3. Intervensi peningkatan angka partisipasi kasar (APK) untuk SMA dan atau sederajat dengan tarjet sebesaar 97% tahun 2020. Diperkirakan jika tidak diintervensi, maka baru akan mencapai 97% pada tahun 2040.
4. Peningkatan APK perguruan tinggi dengan meningkatkan akses, keterjangkauan dan ketesediaan.

Dibidang pendidikan tinggi, pemerintah telah mengeluarkan beasiswa unggulan. Beasiswa unggulan merupakan program DIKTI bagi warga negara Indonesia yang telah lulus sarjana atau magister untuk melanjutkan studinya karena memiliki keunggulan. 

Pemerintah juga membuat program beasiswa presiden atau 'Indonesia Presidential Scholarship' yang di launching oleh Presiden SBY di Istana Negara pada tanggal 2 Appril 2014. Presiden menjelaskan bahwa program beasiswa ini diberikan Pemerintah Indonesia kepada warga negara Indonesia untuk menempuh jenjang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di sejumlah perguruan tinggi terbaik dunia (www.jaringnews.com).

"Potensi sumber daya alam yang baik harus diikuti dengan manusianya yang juga unggul, maju, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki daya saing yang tinggi. Itulah sebenarnya cara pandang yang harus dibangun jika ingin 100 tahun setelah merdeka, Indonesia benar-benar menjadi bangsa dan negara yang maju dan sejahtera," kata SBY dalam sambutannya itu.

Apresiasi Program Generasi Emas 2045

Program-program pemerintah sebagaimana di atas patut diapresiasi karena menunjukan visi yang jelas tentang pendidikan nasional mengingat amanat pasal 31 UUD 1945. Mari kita cermati bunyi pasal 31 UUD 1945:
  • Ayat 1: Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan ***
  • Ayat 2: Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya***
  • Ayat 3: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang ****
  • Ayat 4: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20 % dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional **** 
  • Ayat 5 : Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia ****

Pemerintah memiliki anggaran pendidikan 20% dari APBN dan juga dibantu dengan APBD, maka anggaran yang besar tersebut harus tepat sasaran untuk mencapai tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita harus ingat dan lebih menyadari akan pentingnya pendidikan. Dukungan dana tersebut merupakan investasi beaya bagi pendidikan. Saya dapat membanggakan para pemimpin bangsa ini yang peduli pada pendidikan karena investasi pendidikan merupakan investasi masa depan bangsa. Investasi ini tidak dapat dilihat hasilnya dalam satu, dua ataupun 3 tahun. Hasilnya akan dapat dilihat jangka panjang. Kita suatu saat akan pensiun atau mati, tetapi roda perjalanan negeri ini tidak boleh berhenti. Merah putih dan NKRI harus tetap tegak walaupun nakhkodanya berganti dan akan terus berganti.

Meskipun demikian permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan tetap harus mendapat perhatian seperti:
1. Kesenjangan sarana dan prasarana sekolah antarprovinsi.
2. Peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.
3. Buku ajar siswa yang belum terdistribusi dengan baik.
4. Kurangnya perhatian terhadap sekolah di pulau terpencil dan sebagian perbatasan.

Pemerintah atau negara berkewajiban memberikan pendidikan yang layak bagi setiap WNI, jangan sampai rakyat merasa ada diskriminasi pendidikan. Hal ini dapat diselesaikan apabila Kemdikbud memiliki divisi khusus yang berkaitan dengan aksi penyelesaian masalah di atas. Ditariknya urusan guru ke pemerintah pusat seharusnya memungkinkan persebaran sekolah dan guru secara merata di tanah air.

Pemberlakuan Kurikulum 2013 secara serentak pada tahun 2014 ini yang menurut Mendikbud sebagai salah satu upaya peningkatan pembelajaran di sekolah juga perlu terus dimonitor perkembangannya. Jangan sampai kurikulum baru memberatkan sekolah-sekolah di daerah perbatasan ataupun sekolah yang masih kurang dari segi guru dan sarana prasarananya.

Partisipasi Indonesia Mengajar

Anis Baswedan merupakan orang Indonesia yang memberi contoh baik partisipasi masyarakat dalam mewujudkan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui Indonesia Mengajar, sarjana terbaik negeri direkrut dan dilatih untuk dikirim ke berbagai daerah sebagai pengajar muda untuk SD dan masyarakat. Gerakan Indonesia Mengajar ini patut diapresiasi karena mendedikasikan untuk kemajuan daerah terpencil, tertinggal, dan atau di perbatasan wilayah Indonesia.

Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi proses panjang yang dibangun selama bertahun-tahun. Proses ini adalah gabungan dari: 1) Pelajaran dari berbagai generasi, 2) Perjalanan aktivitas pengabdian maupun interaksi dengan berbagai masyarakat, 3) Pengetahuan modern yang dipetik dari dunia akademik global (http://indonesiamengajar.org). Berikut adalah deskripsi dari Gerakan Indonesia Mengajar:

 
 Indonesia Mengajar  oleh TEDxJakarta (dok: www.youtube.com)

Memang kesenjangan pendidikan dan ketimpangan tenaga pendidik berkualitas harus diupayakan solusi, dan program ini sejak 2009 telah banyak membantu saudara-saudara kita di daerah terpencil yang masih sulit mengakses fasilitas pendidikan.Program ini sukses dan selanjutnya pemerintah juga terinspirasi sehingga membentuk gerakan Sarjana Mengajar di daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Perlu di ingat, siswa di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar wilayah NKRI juga merupakan anak bangsa dan generasi emas. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang baik sebagaimana rekan-rekannya di kota.

Penyiapan Serius

Generasi muda sekarang sebagaimana dijelaskan di atas sebagai bonus demografi haruslah benar-benar disiapkan dan diberi contoh teladan yang baik oleh para orang tua dan pemimpin bangsa ini. Kita tetap perlu waspada, sebab apabila investasi ini tidak berhasil maka akan menjadi bencana demografi bagi masa depan. Oleh karena itu jangan melepaskan tanggung jawab pendidikan dari tiga elemen yaitu orang tua/keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kekompakan tiga elemen ini akan menghasilkan tenaga dahsyat bagi kemajuan sekolah.

Investasi pendidikan baru akan terasa hasilnya tidaklah sekarang, namun jangka panjang. Karena mereka nantinya akan menjadi nafas republik ini. Investasi mulia yang seharusnya dijauhkan dari aspek politik dan kepentingan ekonomi sesaat. Dengan berbagai investasi secara riil di bidang pendidikan seperti fasilitas sekolah, gedung sekolah, sarana lab, diklat guru, dan sebagainya akan membuat bangsa ini maju. Maka partisipasi berbagai pihak sangat penting. Perusahaan baik swasta maupun BUMN perlu didorong untuk memberikan Care and Social Responsibility di bidang pendidikan sebagai partisipasi serius membantu investasi pendidikan.

Generasi yang berhasil adalah generasi yang penguasaan ilmu atau keahliannya tinggi serta dilandasi oleh jiwa karakter bangsa yang luhur. Dengan ini, insya Alloh terwujud peradaban Indonesia yang unggul untuk kejayaan Indonesia 2045. Semoga generasi tahun sekarang ini dapat amanah supaya generasi emas 2045 terwujud. Kita bangga melihat dan mendengarnya kelak, meskipun kita sudah tua atau pun meninggalkan dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlangganan

//