Peta Tiongkok |
Kurikulum pendidikan dasar menengah Tiongkok mengalami perubahan kurikulum sebanyak 7 kali sejak berdirinya Republik Rakyat China. Perubahan kurikulum merupakan tuntutan yang dibutuhkan agar China menyesuaikan dengan kebijakan ekonomi dan pasar kerja domestic maupun global. Pada perubahan kurikulum ke-7 kali-nya tahun 2007, pemerintah sangat terbuka terhadap hasil penelitian dibidang pendidikan dan masukan dari praktisi pendidikan, pengusaha dan orang tua serta masyarakat peduli pendidikan baik dari tingkat kecamatan dan tingkat nasional (Chaerun Anwar; atdikbudbeijing.com).
Tiongkok menjalankan reformasi pendidikan yang berhasil membentuk karakter modern. Hal ini diinspirasi oleh :
- Bahayanya sistem pendidikan yg menekankan hapalan, drilling, cara mengajar yg kaku, dan hanya berorientasi lulus ujian.
- Pemikiran Multiple intelligence dari Howard Gardner. (Li Lanqing Wakil Perdana Menteri Tiongkok 1993 - 2003)
Sedangkan Suskes pendidikan Tiongkok menurut Hu Laoshi antara lain:
- 1.Pendidikan bukan hanya kurikulum, tetapi harus ada budaya yang menjadi pondasinya.
- 2.Ada filsafat yang dianut yaitu Konfusius.
- 3.Terobosan radikal dalam birokrasi. China melepas seluruh status Dosen & Guru yg PNS dan mengganti dengan sistem kontrak.
- 4.Merevitalisasi sarana dan prasarana pendidikan.
- 5.Penghematan anggaran dengan membatasi kinjungan ke luar negeri terutama bagi stakeholder pendidikan.
- 6.Sekolah atau kampus diarahkan untuk mengundang expert atau guest profesor dari seluruh dunia untuk datang ke Cina dengan beaya pemerintah.
Murid-murid sekolah di China sedang belajar menulis kaligrafi (dok: Reuters) |
Di Indonesia, kurikulum juga baru saja mengalami perubahan dari KTSP ke Kurikulum 2013. Pelaksanaan secara serentak pada tahun 2014 ini. Sebagai bahan informasi, slide presentasi berikut merupakan penjelasan sekilas tentang pendidikan di Tiongkok mengapa dapat maju seperti sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar